Jika Anda menemukan patung badut berambut merah dengan baju kuning dann kaos kaki belang-belang merah tersenyum menyambut orang-orang di depan pintu masuk sebuah tempat makan, maka sudah pasti Anda berada di McDonalds.
Untuk apa patung itu ditaruh di sana? Dan kenapa Anda tahu cirri-ciri patung tersebut adalah milik perusahaan tersebut? Itu karena perusahaan itu berhasil memperkenalkan dirinya melalui maskot tersebut.
Maskot merupakan suatu bentuk atau benda yang dijadikan model simbol atau public figure dan dianggap dapat membawa keceriaan dan kesukaan.
Di tengah persaingan pasar yang sedemikian ketat sebuah perusahaan harus menggunakan frase, kata-kata atau gambar untuk mewakili perusahaan / brand tersebut yang bertujuan agar tampak berbeda dari merek lainnya sehingga akan diingat dengan baik. Banyak pakar periklanan yang meyakini bahwa salah satu representasi paling efektif dari sebuah merek adalah maskot.
Banyak perusahaan yang menciptakan maskot sebagai salah satu strategi branding mereka, disini akan terlihat mana maskot yang berhasil dan familiar dengan konsumennya dan mana yang tidak.
Namun pentingkah membuat maskot bagi sebuah produk? Jawabannya bagaimana kebutuhan mensosialisasikan merek hingga sampai kepada keinginan kita untuk lebih melekat dan familiar sebuah image yang disandang sebuah merek. Tapi ketika image itu sudah begitu besar dan dicintai, kehadiran maskot dianggap sebagai hiburan dan tanda mata saja dan bisa saja dapat beresiko menjadi pandangan miring ketika maskot itu sendiri tidak berhasil atau jelek.